Saturday, October 22, 2016

Destilasi Opciones Binarias Campuran

Distilasi atau penyulingan adalah Suatu metode pemisahan bahan Kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dentro de un penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan UAP ini kemudian didinginkan kembali ke dentro bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih Lebih Rendah Akan menguap Lebih dulu. Dimana zat yang mempunyai titik didih Lebih Rendah Akan menguap Lebih dulu, kemudian UAP tadi Akan mengalami proses pendinginan pada kondensor. Didalam kondensor Akan terjadi proses Perubahan FASA, UAP Akan berubah menjadi fasa CAIR yang Akan mengalir keluar sebagai distilat. Titik didih murni aire adalah 100 C Pada proses destilasi terjadi Perubahan wujud dari CAIR ke UAP hasil pemanasan berdasarkan titik didihnya. Kemudian UAP tersebut di dinginkan dan terjadi proses pengembunan sehingga memperoleh cairan murni (destilat). Metode ini merupakan termasuk unidad Operasi Kimia jenis perpindahan Massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada Suatu larutan. Masing-Masing komponen Akan menguap pada titik didihnya. Modelo ideal distilasi pada didasarkan Hukum Raoult dan Hukum Dalton. Pada Operasi distilasi, terjadinya pemisahan didasarkan pada gejala bahwa bila campuran CAIR ada dentro keadaan setimbang dengan uapnya, komposisi UAP dan cairan berbeda. UAP Akan mengandung Lebih Banyak komponen yang Lebih mudah menguap, sedangkan cairan Akan mengandung Lebih sedikit komponen yang mudah menguap. Bila UAP dipisahkan dari cairan, maka UAP tersebut dikondensasikan, selanjutnya Akan didapatkan cairan yang berbeda dari cairan yang Pertama, dengan Lebih Banyak komponen yang mudah menguap dibandingkan dengan cairan yang tidak teruapkan. Bila kemudian cairan dari kondensasi UAP tersebut diuapkan Lagi sebagian, Akan didapatkan UAP dengan kadar komponen yang Lebih mudah menguap Lebih Tinggi. Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau CAIR, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat. Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada Suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan menguap Akan, UAP dilewatkan pada Tabung pengembun (kondensor). UAP yang mencair Wadah dentro ditampung. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut résidu. VI. Rancangan Percobaan 183 Diletakkan penangas minyak parafina Diatas sebuh pengungkit, Lalu labu leher Dua dimasukkan kedalam penangas dan diatur kedalaman permukaan labu yang tercelup dengan menggunakan Klem, 183 Di mulut atas labu dipasang rangkaian destiling cabeza, adaptador de sebuah disambungkan dan dihubungkan dengan 2 Buah kondensor, dimana Kedua kondensor ini disanggah Masing-Masing sebuah Klem pada tengah Masing-Masing kondensor UIT, 183 Ujung atas dari kondensor bengkok dipasang sebuah temometer asa, begitu pula pada mulut labu yang disamping asa termometer diberikan dan pada minyak parafina dipergunakan sebuah termometer biasa Untuk mengetahui Suhu minyak tersebut, 183 Pada ujung kondensor dipasang Lagi sebuah adaptador bengkok, dan dimulut kondensor bengkok dipasang pula kondensor kaki Cuatro, 183 Pada Masing-Masing kaki dari kondensor kaki Cuatro dipasangkan sebuah labu penammpung yang berukuran Kecil (50 ml), 183 Selang dihubungkan aire pada mulut kondensr Bawah palidez, dan pada mulut kondensor dipadang selang Untuk aire yang akan keluar sedangkan nuntuk 2 mulut kondensor yang berada ditengah dipasangkan selang karet yang pendek sebagai penghubung aire pendingin kpada Kedua kondensor UIT, 183 1 / temperatura / msohtmlclip1 / 01 / clipimage002.gif / Setelah Semuanya selesai maka dipasangkan penjepit pada setiap sambungan ada yang. 1. Menyiapkan ALAT destilasi dan memastikan ALAT dentro de kondisi bersih dan terpasang denagan baik. 2. Memasukkan Batu didih ke dentro labu destilasi. 3. Mencampur NaCl dengan aquades sampai terbentuk larutan homogen dengan kadar 5. 4. Menuangkan larutan NaCl 5 sebanyak 250 ml ke labu destilasi yang telah berisis Batu didih. 5. Labú beserta larutan Garam ditimbang Untuk menentukan densitasnya dengan menggunakan piknometer. 6. Penangas Minyak dinyalakan de parafina, Untuk LABU memanAskan. 7. Menjalankan kondensor melalui aire. 8. Menjalankan labu destilasi dan mengamati kenaikan temperatur. 9. Setelah cairan dentro labu hampir Habis maka pemanas dihentikan. 183 1 / temperatura / msohtmlclip1 / 01 / clipimage011.gif / 15 gramos de NaCl 3 00 ml aquades Alat distilasi dipersiapkan Alat-ALAT destilasi disusun seperti pada Gambar 4,60 Batu didih dimasukan ke dentro labu distilasi Di masukkan larutan NaCl ke labu distilasi Batu yang sudah ada didihnya Aire dijalankan melalui kondensor Labú distilasi dipanaskan dan diamati kenaikan temperaturnya Pemanas dihentikan setelah cairan dentro labu tinggal sedikit Dari grafik di atas kita mendapatkan kadar residuo de sebesar 14,67 Pada percobaan yang berjudul 8220 Destilasi Sederhana 8221 mempunyai tujuan Untuk mengetahui tata Cara memisahkan campuran Dua senyawa homogen yang memiliki didih Beda titik. kali Percobaan ini kami hanya melakukan pada destilasi Sederhana. Dentro de un percobaaan destilasi ini dilakukan pemisahan secara penguapan pada larutan NaCl. Pada percobaan ini Pertama Kita-tama membuat larutan Garam 5 sebanyak 300 ml Untuk didestilasi sebanyak 250 ml de dan 50 ml Untuk dihitung densitasnya. Setelah UIT kita membuat larutan 8, 12, 16, 20. Dan Larutan ini hanya Ingin dijadikan sebagai kalibarsai dentro penentuan konsentrasi résidu. Pada percobaan destilasi Sederhana ini diawali dengan pemanasan larutan Garam 250 ml dengan menggunakan penangas parifin. sehingga zat yang memiliki titik didih Lebih Rendah Akan menguap. Karena titik didih Lebih aire Rendah daripada Garam maka yang keluar sebagai distilat adalah aire (H 2 O). Larutan ini menguap pada Suhu 101 ° C dan Uap tersebut bergerak Menuju kondens o r yaitu pendingin. proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan aire kedalam dinding (condensador luar Bagian), sehingga UAP yang dihasilkan CAIR kembali Akan. Proses ini berjalan Terus menerus dan akhirnya kita mendapatkan murni aire (destilat) dan larutan Garam yang konsentrasi Tinggi (résidu). Dari hasil percobaan ini kami mendapatkan destilat sebanyak 160 ml residuo de Dan sebanyak 83 ml dengan kadar 14,67. Terdapat penyimpangan, dentro de un percobaan densitas kāreṇa ini destilat yang kami sama peroleh tidak Semuanya nilainya. Namun hal tersebut tidak menjadi Masalah karena penyimpangannya UIT sendiri masih relatif Kecil sehingga de Dapat diabaikan. Adapun perbedaan hasil ini kemungkinan oleh disebabkan. Kesalahan pembacaan Skala pada ALAT Pengaruh Suhu dari pemegang ALAT, juga berpengaruh pada ALAT Kesalahan-kesalahan praktikan seperti tidak sengaja memegang piknometer Dari praktikum yang kami lakukan, Kami memisahkan aire (H 2 O) dan NaCl dari larutan NaCl dengan Cara penguapan. Karena titik didih Lebih aire Rendah daripada Garam maka yang keluar sebagai distilat adalah aire (H 2 O). Larutan ini menguap pada Suhu 101 ° C Akhirnya dihasilkan residuo de dengan kadar NaCl yang Lebih Tinggi sebesar 14,67 dibandingkan sebelum destilasi yang hanya 5. Residu didapat sebanyak 83 ml de dan destilat sebanyak 160 ml. Dan Titik didih larutan NaCl adalah 10 1 C J. daftar Pustaka Acerca de mí murni uni Aku orangnya sencilla ajah sí ga Banyak neko - neko, Suk mencari sesuatu yang baru. aQ Mahasiswa PNUP Jurusan teknik Kimia angkatan 2011. aQ palidez Seneng materi perhitungan kebanding teori, impianku Ingin jadi seorang ilmuan. welll. sí. teman hidup ini penuh dengan liku. jadi Untuk sampi tujuan Anda hars punya Pedoman / pegangan yaitu ilmu. Ver todo mi profileTanggal Praktikum. 06 Maret 2013 Pengumpulan Laporan Praktikum. 13 Maret 2013 I. TUJUAN Mengukur indeks sesgo Suatu larutan menggunakan ALAT refaraktometer dengan benar Melakukan percobaan distilasi pada fraksional campuran Biner membuat diagrama TITK didih terhadap komposisi datos berdasarkan percobaan II. DASAR TEORI Distilasi adalah Suatu metode pemisahan bahan Kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) Suatu bahan. Dalam destilasi, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan UAP ini kemudian didinginkan kembali ke dentro bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih Lebih Rendah Akan menguap Lebih dulu. Metode ini termasuk sebagai unidad Operasi Kimia jenis perpindahan Massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada Suatu larutan. Masing-Masing komponen Akan menguap pada titik didihnya. Modelo ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton. Distilasi yang dilakukanpada praktikum kali ini adalah distilasi campuran mosquetón, dimana zat yang digunakan adalah campuran kloroform dan aseton dengan komposisi yang variasi. Suatu larutan dikatakan sebagai larutan bila ideales: 1.Homogen sistema pada Seluruh Muley dari moles fraksi 0-1 2.Tidak ada entalpi pencampuran pada waktu komponen-komponen di campur membentuk larutan (H pencampuran 0) 3.Tidak ada volumen pencampuran volumen artinya volumen larutan jumlah komponen yang dicampurkan (vpencampuran) hokum 4.Memenuhi roult Dalam larutan ideales komponen sifat yang satu akan mempengaruhi sifat komponen Lain yang. Sehingga sifat larutan yang dihasilkan terletak diantara Kedua sifat komponennya. Contoh sistema benceno-toluena, ideales larutan adalah yang tidak memiliki Diatas SIFAT-sifat no larutan sedangkan. Larutan ini de Dapat dibagi menjadi Dua Golongan yaitu: a. Larutan no ideales deviasipositif yang mempunyai ekspansi volumen. Dimana Akan menghasilkan titik didih UIT campuran sistema Maksimum pada. Contoh: sistema de sistema de dan aseton-karbondisulfide HCl al aire b. Larutan no deviasi ideales negativo yang mempunyai volumen kontruksi. Dimana titik menghasilkan Akan didih mínima del sistema pada campuran. Contoh. sistema benceno-etanol azeótropo merupakan campuran 2 atau Lebih komponen pada komposisi tertentu dimana komposisi tersebut tidak sesgo berubah hanya melalui distilasi biasa. Ketika campuran azeótropo dididihkan, fasa UAP yang dihasilkan memiliki komposisi yang sama dengan fasa cairnya. Campuran azeótropo ini sering disebut juga constante mezcla hirviendo karena komposisinya yang senantiasa tetap jika campuran tersebut dididihkan. Untuk Lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi berikut: Titik Un pada kurva merupakan punto de ebullición campuran pada kondisi sebelum mencapai azeotrop. Campuran kemudian dididihkan dan uapnya dipisahkan dari sistema kesetimbangan UAP CAIR (titik B).Uap ini kemudian didinginkan dan terkondensasi (titik C).Kondensor dididihkan kemudian, didinginkan, dan seterusnya hingga mencapai titik azeotrop. Pada titik azeótropo, prosas tidak dapatditeruskan karena komposisi campuran akan selalu tetap. Pada Gambar di atas, líquido saturado titik azeótropo digambarkan sebagai pertemuan Antara kurva vapor saturado Dan. (Ditandai dengan Garis verticales putus-putus). PadaPraktikum distilasi campuran Biner campuran yang digunakan adalah Aseton dan Kloroform, distilasi Untuk pemisahan Kedua zat ini termasuk distilasi fraksional karena Dua zat ini memiliki perbedaan titik didih yang Rendah relativa yaitu 4,67 ° C. campuran aseton dan kloroform dengan komposisi tertentu dididihkan sehingga menguap dan UAP ini kemudian mengalir ke tempat dengan tekanan yang Lebih Rendah distilat ke arah Tabung. Adapun prinsip kerja dari pemisahan dengan distilasi fraksionasi yaitu pemisahan Suatu campuran dimana komponen - komponennya diuapkan dan diembunkan secara bertingkat. Pada tahapan pemisahannya, distilasi ini menggunakan kolom Vigreux. Sedangkan zat yang de Dapat dipisahkan melalui ALAT distilasi faksionasi adalah zat yang mudah menguap dan memiliki perbedaan titik didih yan localidades cercanas saling. Dentro de un perjalanannya UAP zat yang memiliki titik didih Lebih Rendah mengalami penurunan Suhu sehingga terjadi kondensasi yang menyebabkan UAP tersebut mencair kembali. Kondensor Yang Yang digunakan aire masuknya Harus dari Bawah keatas agar Selama pendinginan semua ruangan kondensor terisi penuh dan proses pendinginan Maksimal juego de palabras bisa. Sejumlah Aseton dan Kloroform yang dipisahkan Akan, dicampurkan reaktor dentro kemudian dipanaskan hingga Suhu tertentu, sehingga didapat destilat Yang di inginkan Lalu dicatat suhunya. Campuran zat tersebut memiliki titik didih yang localidades cercanas (56,53 ° C dan 61.20 ° C), sehingga biasa disebut campuran azeótropo. Campuran azeótropo merupakan campuran Dua atau Lebih komponen pada komposisi tertentu dimana komposisi tersebut tidak bisa berubah hanya melalui distilasi biasa, sehingga Harus menggunakan kolom fraksinasi. Prinsip kerja dari kolom fraksinasi ini adalah mendinginkan UAP yang terbentuk dengan jonjot-jonjot yang terdapat pada kolom fraksinasi, yang berhubungan Langsung dengan udara luar, sehingga fungsinya hampir sama dengan kondensor udara, yang de Dapat mengembunkan UAP dentro jumlah yang relatif sedikit dan pada Suhu tertentu. Pada proses distilasi campuran mosquetón yang Pertama keluar sebagai distilat adalah aseton, karena aseton memiliki titik didih yang Lebih Rendah daripadakloroform. sehingga aseton menguap terlebih dahulu. Pada penentuan titik didih campuran, titik didih dilihat pada Saat terjadinya tetesan Pertama, hal ini menunjukkan telah tercapai nya titik didih campuran. Fraksi moles aseton terhadap titik didih menunjukkan bahwa Semakin Kecil fraksi moles zat dengan titik didih Lebih Rendah (aseton) menyebabkan titik didih campuran menjadi Lebih besar. Ini de Dapat dijelaskan dengan hukum raoult. Grafik Diatas menunjukkan bahwa Semakin besarfraksi moles menyababkan titik didih larutan menjadi Lebih rendah. Adanya zat terlarut dengan titik didih Lebih Tinggi di dentro Suatu pelarut de Dapat menurunkan tekanan UAP pelarut. datos Berdasarkan pengamatan Diatas besarnya indeks sesgo residuo de Dan distilatdengan komposisi yang sama sebelum dan sesudah pemanasan memiliki hasil yang berbeda. Indeks sesgo sebelum pemanasan Lebih besar dibandingkan sesgo indeks setelah dipanaskan. WalaupunseharusnyaIndeks sesgo sebelum pemanasan Harus Lebih kecildikarenakan pada Saat melakukan pemanasan, aseton menguap Lebih cepat sehingga yang tersisa dentro de un residuo de yaitu sebagian aseton yang tidak menguap dan kloroform. Hal tersebut sesgo terjadi karena beberapa kesalahan dentro praktikum seperti Suhu penangas yang terlalu Tinggi sehingga aseton sesgo cepat menguap atau Salah pembacaan Skala indeks pada sesgo Refraktometer sehingga je de calificación yang dihasilkan tidak sesuai. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan bahwa telah disimpulkan: titik besar Semakin didih Suatu campuran maka Semakin besar pula indeks biasnya. Titik didih campuran dipengaruhi oleh susunan senyawa-senyawa pembentuk campuran tersebut. Dan titik didih campuran berada di rango titik didih satu zac zac penyusun dengan penyusun lainnya dentro campuran tersebut. Campuranazeotropikadalahcampurandua / lebihkomponen yang mempunyaikomposisitertentudimanakomposisitersebuttidakbisaberubahhanyabilamelaluidestilasibiasa, bilatitikdidihduazatcair yang salingmenunjukkanadanyatitikmaksimum campuran Antara aseton dan kloroform merupakan campuran azeótropo Metode fraksionasi merupakan metode pemisahan yang digunakan Untuk memisahkan campuran aseton dan kloroform titik berdasarkan didih yang berdekatan. Kamis, 27 de octubre de 2011 Destilasi adalah Suatu proses pemisahan Termal Untuk memisahkan komponen - komponen yang mudah menguap dari Suatu campuran CAIR dengan Cara menguapkannya, yang diikuti dengan kondensasi UAP yang terbentuk dan menampung kondensat yang dihasilkan. Apabila yang didinginkan adalah Bagian campuran yang tidak teruapkan dan Bukan destilatnya, maka proses tersebut biasanya dinamakan pengentalan dengan evaporasi. Dentro de un hal ini sering kali Bukan pemisahan yang sempurna dikehendaki yang, melainkan Peningkatan konsentrasi bahan-yang bahan terlarut dengan Cara menguapkan sebagian dari pelarut. Sering kali destilasi digunakan SEMTA-mata sebagai tahap awal dari Suatu proses rektifikaasi. Dentro de un hal ini campuran dipisahkan menjadi Dua, yaitu Bagian yang mudah menguap dan Bagian yang menguap sukar. Kemudian Bagian diolah Lebih rektifikasi Lanjut dengan Cara Masing-Masing. UAP yang dikeluarkan dari campuran disebut sebagai UAP bebas, kondensat yang jatuh sebagai destilat dari Bagian cairan yang tidak menguap sebagai résidu. Biasanya destilat digunakan Untuk menarik senyawa orgánica yang titik didihnya dibawah 250 0C, pendestilasian senyawa-yang senyawa titik didihnya Tinggi dikuatirkan Akan rusak oleh pemanasan sehingga tidak cocok Untuk ditarik dengan teknik destilasi. B. Prinsip dan Proses Kerja Destilasi 1. Prinsip Destilasi Pada prinsipnya pemisahan dentro Suatu proses destilasi terjadi karena penguapan Salah satu komponen dari campuran, artinya dengan Cara mengubah Bagian-yang Bagian sama dari keadaan CAIR menjadi berbentuk UAP. Dengan demikian persyarannya adalah kemudahan menguap (volatilitas) Dari komponen yang Akan dipisahkan berbeda satu dengan lainnya yang. Pada campuran bahan padat dentro cairan, persyaratan tersebut Praktis selalu terpenuhi. Sebaliknya, pada larutan cairan dentro cairan biasanya tidak mungkin dicapai sempurna, karena semua komponen pada titik didih campuran Akan mempunyai tekanan UAP yang besar. Destilat yang murni Praktis hanya de Dapat diperoleh jika cairan yang sukar menguap mempunyai tekanan UAP yang Kecil sekali sehingga de Dapat diabaikan. 2. Proses Destilasi Penguapan dan destilasi umumnya merupakan proses pemisahan satu tahap. Proses ini de Dapat dilakukan secara tak kontinu atau kontinu, pada tekanan Vakum ataupun normal. Pada destilasi Sederhana, yang palidez SERING dilakukan adalah Operasi Taak kontinu. Dentro de un hal campuran ini yang Akan dipisahkan dimasukkan kedalam ALAT penguap dididihkan Dan. Pendidihan Terus dilangsungkan hingga sejumlah tertentu komponen yang mudah menguap terpisahkan. Proses pendidihan erat hubungannya dengan kehadiran udara permukaan. Pendidihan Akan terjadi pada Suhu dimana tekanan UAP dari larutan sama dengan tekanan udara di permukaan cairan. Secara Umum PROSES yang terjadi pada destilasi Sederhana atau biasa yaitu: Penguapan komponen yang mudah menguap dari campuran dentro de ALAT penguap Pengeluaran UAP yang terbentuk melalui sebuah pipa UAP yang Lebar dan kosong tanpa perpindahan panas dan pemindahan Massa yang disengaja atau dipaksakan yang de Dapat menyebabkan kondensat mengalir kembali ke lat penguap. Jika Perlu, tetes-tetes cairan Yang Yang sukar menguap Ikut terbawa dentro de la UAP dipisahkan dengan Bantuan siklon dan disalurkan kembali kedalam ALAT penguap. Kondensasi UAP dentro sebuah kondensor Pendingin Lanjut dari destilat panas dentro sebuah ALAT pendingin Penampungan destilat dentro sebuah bejana Pengeluaran residuo de ALAT dari dari penguap Pendinginan Lanjut residuo de yang dikeluarkan Penampungan residuo de bejana dentro sebuah. PERISTIWA YANG TERJADI PADA PROSES DESTILASI Masalah yang ditemui dentro destilasi adalah. 8220terbentuknya campuran azeótropo Yang Yang merupakan campuran sulit dipisahkan8221. ialah campuran azeótropo. campuran dengan titik didih yang konstan. Dentro de un hal larutan ini yang terdiri dari Dua jenis cairan dengan perbandingan tertentu Saat dididihkan menghasilkan UAP dengan komposisi yang Tepat sama seperti larutan tersebut. Karena tidak terjasi pengayaan pada UAP (baik dari komponen yang mudah menguap atau sukar menguap), maka titik didih campuran ettap konstan. Sering kali titik azeótropo tercapai setelah proses penguapn yaitu setelah sejumlah tertentu komponen yang mudah atau sukar menguap terpisahkan. Cara yang ditempuh Untuk mengatasi campuran azeótropo yaitu: Menambahkan zat ketiga, sehingga terjadi campuran azeótropo Baru. Campuran azeótropo baru direfluks dan di destilasi kembali. CNTH. 8211gt aire alkohol azeótropo benceno aire Alkohol 8211gt azeótropo baru Menambahkan Suatu zat yang de Dapat mengikat Salah satunya. CNTH. alkohol dan aire Alkohol aire CaO 8211gt alkohol Ca (OH) 2 C. Peralatan Destilasi Peralatan destilasi yang terdiri palidez Sederhana atas: a) Penguap (ALAT penguap labu, tipis pipa atau lapisan) c) Siklon bila Perlu d) Kondensor berupa ALAT penukar panas tak Langsung e) Penampung Tergantung pada jenis destilasi, ALAT-ALAT Lain seperti pompa Vakum Kadang-Kadang diperlukan (Untuk destilasi Vakum), pompa cairan (pada destilasi kontinu), dekander, dan ALAT-ALAT Khusus penguap. Jenis-jenis ALAT destilasi yang digunakan: D. Macam teknik destilasi Destilasi normales berguna Untuk mendestilasi zac zac-yang de Dapat menguap dengan titik didihnya dibawah 1300C. Pada destilasi normales pendidihan Akan terjadi bila tekanan UAP dari cairan yang dipanaskan sudah sama dengan tekanan udara dipermukaan cairan. Dentro de prosas destilasi, jika panas de los medios de comunicación digunakan cairan maka Seluruh labu destilasi hendaklah terbenam, sehingga zat yang Akan didestilasi mudah terangkat. Destilasi ini normales de Dapat digunakan Untuk menarik minyak atsirih, TAPI dengan menggunakan pendingin tegak. Destialsi UAP digunakan Untuk Suatu zat yang mudah terurai atau rusak pada didihnya titik. Caranya tekanan hasta cairan yang Akan didestilasi ditambah tekanannya melalui Pemberian UAP yang Tinggi bertekanan. Mengapa tidak didestilasi Vakum saja Karena jika didestialsi Vakum maka zat yang didinginkan Akan terisap ke Vakum. Oleh karena UIT sebaiknya didestilasi UAP. Pada destilasi UAP titik didih yang Rendah menjadi Lebih Rendah, karena adanya tekanan tambahan dari cairan. Kedalam labu Pembuat UAP tambahan, hendaklah diberikan pipa kapiler yang mencelup kedalam cairan yang diuapkan, yang jika tekanan terlalu Tinggi, maka tekanannya de Dapat dialirkan melalui pipa kapiler tersebut. Destialsi Vakum dutunjukkan Untuk menarik senyawa yang titik Tinggi didihnya. Dengan dikuranginya udara permukaan cairan, maka pendidihan Akan terjadi pada tekanan UAP yang Lebih Rendah. Bila bekerja dengan mesin Pembuat Vakum, Antara mesin dal ALAT destilasi hendaklah dipasang perangkap dan dan didinginkan pada Suhu 50oC dibawah nol. Jika tidak. Akan ada senyawa yang ditarik ke dentro mesin, dan Akan menyebabkan mesin menjadi Lebih cepat aus Comparte esto: Unidad de 1615-1620, nivel 16, Torre II, Grand Century Place, 193 Príncipe Eduardo Road West, Mongkok, Kowloon Hong Kong Tel: 852 3960 6423 Dornhofstrasse 34, Neu-Isenburg, 63263 Frankfurt Alemania Tel: 49 299 6102 951 31 Nordstar Torre piso, Stroenie 1, Bld. 3, Begovaya Street, Moscú, Federación Rusa 125284 Tel: 499 277 1445 7 Las operaciones proporcionado por Ginmogen puede convertirse en operaciones con alto nivel de riesgo, y su ejecución puede ser muy arriesgado. En caso de compra de instrumentos financieros ofrecidos por Ginmogen y de los Servicios, puede incurrir en pérdidas significativas de inversión o incluso perder todos los fondos en su cuenta. Se le concede derechos no exclusivos limitados a utilizar el sistema contenida en este sitio para su uso personal, no comercial, no son transferibles sólo en relación con los servicios ofrecidos en el sitio. Para obtener más información, póngase en contacto con nosotros en supportginmogen Ginmogen es un nombre de marca de Silverline Business Solutions Limited (registrado con la República de Seychelles, Ley de Sociedades Comerciales Internacionales, la Ley 24 de 1994 Nº 134166). 2015 Ginmogen. Todos los derechos Reserved. Pengertian Destilasi Destilasi adalah Suatu metode pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan Tingkat volatilitas (kemudahan Suatu zat Untuk menguap) Suhu pada dan tekanan tertentu. Destilasi merupakan proses Fisika dan tidak terjadi adanya reaksi Kimia Selama proses berlangsung. Dasar Pemisahan dengan Destilasi Dasar utama pemisahan dengan Cara destilasi adalah perbedaan titik didih cairan pada tekanan tertentu. Proses destilasi biasanya melibatkan Suatu penguapan campuran dan diikuti dengan proses pendinginan dan pengembunan. Sebagai Contoh ada sebuah campuran Yang di dalamnya terdapat Dua zat, yaitu zac zac Un Dan B. Un Zat mempunyai titik didih Sekitar 120 C, sedangkan zat B mempunyai titik didih sebesar 80 C. Zat Una de Dapat dipisahkan dengan zat B dengan Cara mendestilasi campuran tersebut pada Suhu Sekitar 80 C. Pada Suhu tersebut, zat B akan menguap sedangkan zat Un tetap tinggal. Proses Destilasi Secara Sederhana, prosas destilasi de Dapat dijelaskan melalui Gambar berikut: Rangkaian destilasi Sederhana Suatu campuran yang cairan berupa (15) dimasukkan ke dentro labu (2) yang dipanaskan melalui penangas calentador (14) dengan (13). Suhu pemanasan de Dapat diatur dengan mengamati termometer (4). Pada Saat dipanaskan, sedikit demi sedikit campuran Akan menguap. UAP kemudian naik melalui pipa (3) den mengalir Menuju pendingin / kondenser (5). Pendinginan UAP adalah dengan Cara mengalirkan aire melalui pendingin dinding. Setelah melalui pendingin, UAP Akan mengembun membentuk cairan kembali dan melaju ke adaptador (10) dan Menetes ke labu destilat (8). Penerapan Destilasi Aplikasi destilasi de Dapat dibedakan menjadi Dua jenis yaitu Skala Skala Laboratorium dan industri. Perbedaan Untama destilasi Skala Laboratorium dan Industri ketersinambungan adalah Sistem. Pada Skala Laboratorium, destilasi dilakukan sekali Jalan. Dentro de un artian pada destilasi Skala Laboratorium, komposisi campuran dipisahkan menjadi komponen fraksi yang diurutkan berdasarkan volatilitas, dimana zat yang palidez volatil Akan dipisahkan terlebih dahulu. demikian dengan, zat yang palidez Clasificación no volatil tersisa Akan Bawah pada Bagian. Proses ini de Dapat diulangi ketika campuran ditambahkan dan memulai proses destilasi dari awal. Pada destilasi Skala industri, senyawa Asli (campuran), UAP, dan destilat tetap dentro komposisi konstan. Fraksi yang diinginkan Akan dipisahkan dari sistem secara hati-hati, dan ketika bahan awal Habis maka Akan ditambahkan Lagi tanpa menghentikan proses destilasi. Penggunaan Destilasi Destilasi mempunyai peranan yang sangat Banyak dentro Kehidupan manusia. Destilasi adalah kunci utama dentro pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi. Minyak bumi dipisahkan menjadi fraksi-fraksi tertentu didasarkan pada perbedaan didih titik. Alkohol yang terbentuk dari proses fermentasi juga dimurnikan dengan destilasi Cara. Minyak-minyak atsiri alami yang mudah menguap de Dapat dipisahkan melalui destilasi. Banyak sekali minyak atsiri alami yang de Dapat diperoleh dengan Cara destilasi, yakni minyak serai, minyak Jahe, minyak Cengkeh, bss. Minyak kayu putih juga didapatkan dengan destilasi Cara. UIT Selain, destilasi juga de Dapat memisahkan Garam dari Laut aire. Pelajari Lebih Lanjut Kimia Analitik, Pemisahan


No comments:

Post a Comment